Rajawali (last)
Di puncak kesulitannya, ketika depresi mulai menghantui. Nisa Menemukan cara untuk bangkit. Dengan memperbanyak rasa syukur hatinya yang kering, dipenuhi oleh cinta dari Nya. Ia melihat cinta Allah dari setiap kebaikan yang datang kepadanya. Air hujan yang jatuh, senyum dari perempuan asing di pinggir jalan, buah jambu yang tak disangka sudah matang dan nikmat lain yang tidak terhitung banyaknya. Dari hal itulah ia sadar rasa sakit dikirm untuk menggiringnya mendekat kepada Allah. Dengan hati hanya mengharap kepadaNya , ia mulai membaca al quran di jam-jam malam ketika kebanyakan orang masih terlelap. KalamNya yang dibaca beberapa kali di malam hari, secara refleks diulang lisannya ketika ia sendiri di siang hari.
“Menghapal itu tidak susah kalau hati hanya berharap kepadaNya” kesekian kalinya ia berusaha meyakinkanku.
Sebelum kami berpisah, tangannya meraih sebuah buku tulis bergaris dengan sampul bergambar kartun yang biasa dipakai anak-anak sekolah. Di dalamnya, berisi hal –hal yang ia syukuri. Berlembar-lembar deretan catatan nikmat Allah yang ia rasakan ketika ia belajar untuk besyukur. Itulah langkah awalnya untuk bangkit.
“San, aku menulis ini di malam-malam sebelum tidur, tapi hanya bisa selama seminggu. Karena, selanjutnya aku tak sanggup menulis nikmat Allah yang tidak terhitung banyaknya. Nikmat yang selama ini tidak aku sadari. Seperti aku telah menggerutu tentang gelapnya kamar karena dinaungi atap tetangga, tapi lupa bersyukur atas terangnya matahari”
Ia menyerahkan buku tulis itu kepadaku dan berharap aku mempraktikkan apa yang telah ia lakukan.
“Buku ini saksi bisu hari-hari aku mulai bangkit”. bisiknya sambil bergegas melangkah pergi. Khawatir terlambat dengan janji lainnya. Sambil melangkah ringan, tangannya melambai dan aku melihatnya berlalu.
Kegembiraan yang terpancar dari senyumnya meyakinkanku, dia tidak hanya telah bangkit tapi telah menjadi lebih kuat kuat. Dengan kepribadaian yang lebih matang, tangguh dan bahagia ia seperti rajawali yang menikmati hidup di kesempatan kedua.
#30 DWC jilid 25
#Day 29
Komentar
Posting Komentar