Berbagi 5

 Bukan sekali ini saja aku merasa telah merepotkannya, pada awal perubahan sistem permohonan kebutuhan pupuk bersubsdi, dia harus bolak balik keliling mengumpulkan data KTP anggotanya. Satu persatu rumah anggota  ia datangi, mencatat nomor induk kependudukan yang enam belas digit itu ditambah data tempat tanggal lahir dan alamat sesuai yang tertera di KTP. ⁣

Hanya berselang beberapa hari Setelah data KTP terkumpul ada lagi permintaan data yang meminta nama ibu kandung. Ibu Ratu harus mengulangi lagi mengunjungi anggotanya. Namun, tidak pernah ku dengar keluh nya.⁣

Dengan mudahnya ia berbagi waktu. Meluangkan waktunya untuk membantu orang disekitarnya. Dan yang terpenting dari waktu itu adalah ia menyertakan kualitas didalamnya. Ia hadir dengan jiwa dan hatinya.

Selain meluangkan waktu sebagai ketua kelompok ia juga mengabdikan diri sebagai guru TPA.

Ketulusan yang ia tunjukkan sebagai guru TPA. Tugas yang ia emban dengan segenap hati. Perhatian yang tercurah tidak hanya sebatas di ruang kelas atau sebatas pagar yang memisahkan antara TPA dan lingkungan, tapi lebih jauh lagi sampai ke kebiasaan di rumah dan di hari-hari libur.⁣

Dedikasinya dalam membentuk akhlak anak-anak di lingkungannya menjadikan dia patokan moral. Menjadi andalan orangtua ‘mengancam’ dengan kata-kata “ Awas nanti dilaporkan ke ibu Ratu”. Anak-anak sudah paham kalau Ibu Ratu sudah mendapat laporan, mereka harus menghadapi pertanyaan dan nasehat yang panjang serta berulang-ulang.  Peringatan atau larangan darinya jarang sekali ada anak yang berani melanggarnya.

Maka tidak mengherankan ketika ada hiburan malam yang menyajikan panggung musik, ibu ratu mengeluarkan ultimatum bagi anak muridnya. Larangan itu bukan tanpa alasan, ia ingin menjaga anak didiknya dari mencontoh pakaian biduan yang terbuka, gerakan joget yang mengundang dan berkumpul sesak lelaki dan perempuan. 

Kuantitas dan kualitas waktu yang ia berikan bagi orang sekitarnya menjadi teguran bagiku. Teringat sahabat yang sudah lama tak kujunjugi. Pesan wa nya menyatakan kangen dengan emotikon menangis. Sahabat yang dengan nya kami menyatakan saling mencintai karena Allah. Mana waktuku untuknya.  Kualitas waktu, ah apalagi itu. 


 (bersambung)⁣

#30DWC

#30DWC jilid 25

#Day 10


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanaman Terong Layu? Kenali Dua Penyebab Utama dan Cara Mengatasinya

Penyebab dan Cara Mengatasi Daun Cabai Keriting: Panduan untuk Petani

Surat dari Tubuh yang Letih dan Jiwa yang Tak Bisa Tidur