Day 2- Cita-cita masa kecil

         Misi hidupku adalah menjadi penyuluh pertanian. Berpuluh tahun yang lalu ketika masih berumur 5 tahun, pandanganku terpana pada layar TV sambil menunjuk ke arah layar aku berkata kepada ibu " aku mau menjadi seperti itu" dan ibu berkata "kalau ingin seperti itu harus jadi insinyur pertanian". Keren sekali apa yang kulihat, sebuah adegan serorang penyuluh pertanian yang juga seorang perempuan berdiri di kebun jagung yang telah mengeluarkan tongkolnya dan dengan lancarnya menjawab pertanyaan-pertanyaan petani tentang pengendalian hama jagung. Sejak itu aku bernemukan tujuan pengabdianku. aku ingin menjadi penyuluh pertanian.

        Sebuah cita-cita yang muncul dari jiwa yang masih polos dan syukurnya cita-cita itu dipegang teguh. Tidak mengherankan jika kemudian pilihan jurusan di SMA adalah jurusan yang bisa mengambil kuliah pertanian pun ketika memilih jurusan di tahun kedua kuliah di Fakultas Pertanian jurusan yang kupilih adalah Hama dan Penyakit Tumbuhan karena bila kelak menjadi penyuluh pertanian pertanyaan yang banyak diajukan petani ya itu seputar hama dan penyakit.

        Saat itu, jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan jurusan yang kurang diminati oleh mahasiswa lain karena dari 180 mahasiswa dalam  satu angkatan hanya 11 orang saja yang mendaftar ke jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Bukan tanpa alasan jurusan ini dihindari karena praktek nya banyak dan bahan prakteknya sangat sulit dicari. Hari ini ditugaskan membawa 10 ekor ulat Spodoptera litura, Hari Berikutnya ditugaskan membawa 10 jenis musuh alami dari keluarga tabuhan, Di hari lain kita juga ditugaskan membawa buahan-buaha yang terserang jamur, hari lain membawa tanaman yang terserang bakteri, mencari telur-telur kupu-kupu di kebun petani, dan yang paling sulit ketika ditugaskan untuk mengumpulkan serangga noturnal. itu pencarian terlama, kami harus berburu sampai jam 11 malam untuk mencapai target jumlah jenis serangga yang diperintahkan. Padahal setiap hari praktikum terakhir berakhir jam 16.00. Pulang dari praktikum sore mencari bahan untuk  praktikum keseokan harinya. Bahkan disaat liburan pun kami tetap mendapat tugas yang lebih menantang lagi seperti mengumpulkan koleksi awetan basah berbagai jamur yang tumbuh di musim hujan, Membuat awetan serangga atau berburu foto close up gejala -gejala penyakit pada tanaamn dengan kamera DLSR. Semuanya dilakukan dengan gembira karena aku tahu semua itu diperlukan sebagai bekalku untuk menjadi penyuluh pertanian. 

       Hingga akhirnya cita-cita itu berhasil kucapai. Tidak ada selamatan tapi sebagai ungkapan rasa syukur kujalani profesi ini dengan penuh kesungguhan untuk memberikan pendampingan terbaik kepada petaniku sampai hari ini. #30 DWC jilid 25 Day 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanaman Terong Layu? Kenali Dua Penyebab Utama dan Cara Mengatasinya

Penyebab dan Cara Mengatasi Daun Cabai Keriting: Panduan untuk Petani

Surat dari Tubuh yang Letih dan Jiwa yang Tak Bisa Tidur